30 April 2007

Apa Yang Membuat Hari Kita Menyenangkan?

Yeah, pertanyaan seperti judul di atas mungkin memang terdengar sangat klise, tapi bukankah pertanyaan seperti itulah yang harus kita jawab agar kita dapat selalu memiliki hari-hari yang menyenangkan? Pertanyaan keren bukan,

"Apa Yang Membuat Hari Kita Menyenangkan?"

Tapi tentu saja jawaban pertanyaan tersebut pasti bersifat subjektif, tergantung dari hal-hal apa yang membuat anda senang dan apakah hal-hal tersebut terjadi dalam hari-harri yang anda lalui.
Nah, oleh karena itu marilah bersama-sama dengan mengucap Basmallah kita ubah pertanyaan tersebut menjadi,

"Apa Yang Membuat Hari Kita SELALU Menyenangkan?"

Merasa tertantang untuk menjawabnya? Don't hesitate mate. Saya yakin pasti anda memiliki berjuta-juta bahkan bermiliar-miliar jawaban untuk menjawabnya, dari jawaban yang masuk akal sampai jawaban yang hanya masuk sampai permukaan akal.

Saya di sini bukan untuk berargumen mengenai jawaban apa yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan no2 di atas itu, melainkan untuk memberikan sebuah jawaban alternatif. Ya, alternatif, seperti layaknya jalan tikus yang anda lewati saat jalan utama macet total dipenuhi kendaraan-kendaraan penghasil polutan seribu umat.

Anda boleh sependapat boleh tidak, boleh setuju boleh tidak, boleh ketawa boleh juga tidak, terserah.

Menurut saya, pertanyaan "Apa yang membuat hari kita selalu menyenangkan?" dapat dijawab dengan jawaban yang simpel, yaitu, "Keinginan kita untuk membuat hari-hari kita selalu menyenangkan!". Semudah itukah? Betul! Semudah itu. Anda tidak percaya? Persetan (hehe).

Sebenarnya permasalahan ini (di mana pertanyaannya sendiri baru muncul di kepala saya sore ini dan jawabannya sudah ada dari siang hari, entah bagaimana caranya?) berawal dari sebuah bincang-bincang yang berkembang menjadi "another random thoughts". Semuanya berawal saat setelah salat Dzuhur bersama di sekolah saya. Siang tadi saya sedang bercakap-cakap bersama teman saya dan dia menceritakan kepada saya tentang buku yang baru saja dibacanya (walaupun belum selesai semua dia bilang). Buku itu becerita tentang kekuatan pikiran, bagaimana Thoughts Become Things (pikiran kita menjadi kenyataan) dan tidak ada hal yang tidak mungkin asal kita benar-benar memikirkannya.

The power of our sub-conscious mind!

Lalu saya teringat "kursus" yang saya ikuti beberapa tahun yang lalu di mana di kursus itu kita dilatih untuk lebih percaya diri, yakin terhadap diri kita sendiri, dan pada intinya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asal kita memikirkannya dengan sungguh-sungguh dan benar-benar (tidak salah-salah..........................kurang lucu? Saya juga berpikir begitu).

Jujur saja, saya pun sampai saat ini masih belum mengerti bagaimana hanya dengan memikirkan sesuatu, sesuatu tersebut dapat menjadi suatu kenyataan (dalam hal ini beda lho konteksnya dengan seperti misalnya kita memikirkan mau makan coklat lalu kita ke supermarket beli coklat dan jreng.. kita sedang makan coklat. Saya tekankan, bukan seperti itu lho ya. Hal ini lebih tertuju kepada sesuatu yang abstrak).

Seperti yang teman saya cerita (berdasarkan buku yang baru dia baca itu) tentang kisah seorang "buruk rupa" (atau semacamnya, saya lupa detilnya). Ia diejek-ejek terus oleh teman-temannya karena keburukrupaannya tersebut, hingga suatu hari ia curhat kepada gurunya dan gurunya tersebut berkata, "Kamu jangan mikir-mikir yang negatif-negatif dari diri kamu. Kamu pikir aja segi positif-positifnya". Alkisah 6 bulan telah berlalu, dan benar saja. Teman-teman si buruk rupa itu tidak pernah lagi mengejek-ngejek dia. Dan mengenai apa yang terjadi terhadap teman-teman pengejeknya itu pun beraneka ragam. Ada yang berhenti mengejek entah mengapa, ada yang celaka atau apalah, intinya adalah si buruk rupa tidak lagi mendapat ejekan-ejekan dari kawan-kawannya.

Saya sendiri punya pengakuan yang harus saya sampaikan berkaitan dengan wacana "Kekuatan Pikiran" ini. Begini :

Saya merasa tubuh saya ini kurus kering dan tidak proporsional. Saya ingin sedikit lebih gendut dan menggemaskan agar saya terlihat lebih seksi dan menawan seperti Brad Pitt. Intinya, saya ingin menambah berat badan. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Makan banyak memang mudah, tapi bila perut sudah berteriak STOP berkali-kali maka tidak dapat terus dicecoki bukan? Pikiran "saya ingin gendut" ini ternyata telah terbawa hingga alam bawah sadar saya dan sekarang saya telah bertambah sebanyak kurang lebih 3 kilo. Horeee!! Rahasianya apa? Saya pun tidak tahu. Mungkinkah dengan hanya puasa Senin Kamis saya dapat bertambah gendut (walaupun bukan dengan tujuan menambah berat badan)?. Entah bagaimana, yang jelas nafsu makan saya pun akhir-akhir ini bertambah. Bagaimana caranya? Jangan tanya saya. Walau begitu, saya yakin ini semua berkat The Power of The Sub-Conscious Mind.

Hmm... Jadi agak sedikit ngalor-ngidul yach. Baiklah, balik lagi ke pertanyaan awal.
"Apa Yang Membuat Hari Kita Selalu Menyenangkan?"
Jawabannya sebenarnya tidak sulit. Hal apa pun dapat memicu kita untuk merasa bahwa hari kita ini menyenangkan, asal kita harus memiliki keyakinan bahwa hari ini PASTI akan menyenangkan.

Saya tidak (belum) tahu bagaimana cara kerjanya, tapi saya yakin bila pada awalnya kita sudah menanamkan pemikiran bahwa HARI INI AKAN MENYENANGKAN maka pasti HARI INI AKAN MENJADI HARI YANG MENYENANGKAN.

So it is all up to you mate!

1 comment:

Anonymous said...

shad aku tau lohh jawaban n 2, "Apa yang membuat hari-hari aku SELALU menyenangkan?" jawabannya: karena selalu ada kamu:)