23 April 2007

Hidup Dan Mati

Hidup ini tidak lebih dari sebuah sampler es krim yang biasa kita coba di toko-toko es krim. "Mbak, coba yang rasa strawberry nya donk", dan kita pun dapat mencicipi bagaimana rasa es krim strawberry yang dijual di toko es krim tersebut. Bila kita tidak merasa cocok dengan rasa tersebut, maka kita dapat mencoba "secicip" dari rasa-rasa yang lain sampai akhirnya kita mendapatkan rasa yang paling sinkron dengan lidah kita. Setelah itu, barulah kita mendapat satu cup penuh (bila bukan cone tentunya) berisi es krim dengan rasa yang paling kita sukai berdasarkan sesi cicip-cicip tadi. Hal yang sama pun berlaku terhadap hidup.

Kita mencicipi bermacam-macam gaya hidup sampai akhirnya kita mendapatkan satu cup penuh akan gaya hidup yang sesuai terhadap kepribadian serta lingkungan kita. Bagaimana bila ternyata gaya hidup tersebut tidak cocok dengan kepribadian maupun lingkungan kita? Bagaimana bila anda telah memilih rasa yang salah dan seumur hidup anda akan menyesali rasa yang telah anda pilih? Jawabannya mudah. Buanglah es krim tersebut ke tong sampah (atau bila anda di Jakarta, buanglah di mana pun yang anda kehendaki) dan beli yang baru! Memang, mengubah jalan hidup ini tidak semudah membuang es krim yang lama dan membeli baru lagi dengan rasa yang berbeda.

Mengubah gaya hidup yang berarti mengubah keseluruhan hidup anda membutuhkan banyak usaha dan pengorbanan serta waktu yang tidak singkat. Namun walaupun begitu, hasil yang akan anda dapatkan sebanding dengan usaha yang telah anda lakukan. Rasa yang berbeda dan lebih sesuai dengan lidah akan membuat hari anda jauh lebih menyenangkan. Oleh karena itu, gantilah rasa es krim anda sekarang juga, bila anda merasa itu perlu! Yeah...

Sekarang mari kita berbicara mengenai kematian. Bila hidup tidak jauh berbeda dengan halnya es krim, maka kematian tidak jauh berbeda halnya dengan menggunakan deodoran. Bila ketiak anda berbau tidak sedap, maka anda akan menggunakan deodoran untuk mengatasi masalah yang anda miliki tersebut, bukan? Namun, bila ketiak anda tidak berbau maka anda tidak akan menggunakan deodoran. Lain halnya apabila anda tetap menggunakan deodoran walaupun ketiak anda tidak berbau, maka itu hanyalah menjadi suatu perbuatan bodoh. Tetapi tentu saja anda akan menjadi orang yang lebih bodoh lagi apabila ketiak anda berbau dan anda tidak melakukan apa-apa terhadap ketiak menjijikan tersebut. Mungkin hal ketiak bau dan deodoran ini hanyalah permasalahan sepele, namun kenyataan berbicara lain. Persepsi orang terhadap diri anda ditentukan dari bau ketiak yang anda hasilkan.

Bila ketiak anda berbau, maka orang akan melihat anda sebagai seseorang yang menyebalkan karena membiarkan aroma ketiak anda menembak membabi-buta wangi di sekeliling anda layaknya penembakan tragis di Virginia Tech sana. Anda akan dibenci, dan seumur hidup anda akan dipenuhi penyesalan dan pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa aku tidak memakai deodoran ketika ketiakku menghasilkan bau tak sedap?". Lain halnya bila ketiak anda mengeluarkan bau harum yang dapat membuat wanita-wanita jatuh terkapar akibat pesona yang anda sebar (terima kasih kepada deodoran yang telah membuat anda begitu terlihat seksi dan berbau sedap). Orang akan melihat anda sebagai seorang pahlawan dengan jiwa patriot yang besar karena telah bersikap sempurna dengan membumihanguskan bau tak sedap yang dihasilkan ketiak anda. Singkat kata, deodoran menentukan nasib anda.

Begitu pula halnya dengan kematian. Di sini, ketiak adalah hidup anda. Bila anda berlaku baik dalam hidup, sama seperti halnya dengan ketiak yang wangi, anda akan memiliki citra yang baik dan ketika anda meninggal nanti, anda akan meninggal dengan tenang sebagaimana orang-orang merasa tenang saat berada di sekeliling anda yang memiliki ketiak yang harum nan wangi. Bila anda berbuat jahat dan tidak melakukan apa-apa untuk mengubah perilaku tersebut, sama halnya seperti memiliki ketiak yang menghasilkan bau tidak sedap dan anda tidak menggunakan deodoran untuk menghilangkan bau tersebut, maka kealk ketika anda meninggal nanti orang-orang akan membenci anda dan jalan anda pun menuju akhirat akan menuju banyak rintangan (mungkin di tengah perjalanan pun anda akan jatuh ke neraka karena malaikat-malaikat yang menjaga anda saja tidak tahan dengan bau ketiak yang anda hasilkan). Deodoran di sini berperan sebagai katalis kematian, antara kematian yang baik dan kematian yang buruk. Sekarang keputusan ada di tangan anda!

Have a nice day!
Dan jangan lupa memakai deodoran bila ketiak anda menghasilkan wangi yang tidak menyenangkan...

No comments: