13 April 2007

Be Yourself! (Bila Kau Bukan Orang Jahat)

Be Yourself!
Yeah, jadilah dirimu sendiri!
Seruan tersebut seakan telah menjadi seruan massal yang menjadi suatu kewajiban layaknya seruan Merdeka! pada zaman penjajahan dulu. Di zaman globalisasi di mana semuanya berlaku menurut tren yang sedang berlaku, seruan "Be Yourself!" menjadi suatu hit yang laku keras. "Be Yourself" atau bila diterjemahkan menjadi "Jadilah Dirimu Sendiri!" telah menjelma menjadi suatu ikon tersendiri, simbol yang melambangkan suatu generasi dengan kepribadian yang orisinil, bukan generasi dengan kepribadian hasil plagiat. "Jadilah dirimu Sendiri!" berarti menjadi seorang pribadi dengan karakter yang Tuhan telah ciptakan bagimu. Jangan meniru-niru orang lain, jangan pula merasa lebih rendah (kurang berkualitas) daripada orang lain. "You Are What You Are!". Yeah, kamu adalah dirimu sendiri.

Be Yourself!
Namun, apakah kita harus selalu menjadi diri kita sendiri? Apakah kita tidak boleh mengidentifikasikan diri kita sebagai orang lain bila kita merasa orang yang kita tiru (atau identifikasikan, tapi apalah) tersebut dapat membuat kita menjadi seorang pribadi yang lebih baik? Inilah permasalahan yang timbul akibat slogan "Be Yourself!" yang tersohor itu. Permasalahan tambah diperpelik lagi dengan kehadiran manusia-manusia jahat yang berkepribadian buruk dan merugikan banyak orang. Apakah orang-orang seperti ini layak untuk memanut slogan "Be Yourself!" sebagai dasar hidupnya? Bila anda menjawab layak, maka orang-orang seperti ini tidak akan pernah berubah dan akan terus membuat kerugian, karena mereka terus menjadi diri mereka sendiri. Mereka adalah sampah, dan bila anda berkata "Be Yourself!" maka mereka akan terus menjadi sampah (yang sayangnya tidak dapat didaur ulang kembali).

Jadi apakah solusinya? Apakah kita harus berhenti berseru "Be Yourself!" dan menghapus seruan tersebut dari Kamus Besar Seruan dan Slogan? Tidak, belum sampai pada tahap tersebut. Di sisi lain, "Be Yourself!" juga memberikan sebuah dorongan bagi orang-orang (terutama anak2 muda yang sedang dalam masa pencarian jati diri mereka) untuk selalu menjadi diri mereka sendiri tanpa harus merasa minder terhadap kelebihan-kelebihan yang orang lain miliki. Slogan "Be Yourself!" juga membuat seseorang bermental kuat dan menumbuhkan sifat "Persetan orang lain! Aku adalah diri aku sendiri! Yeah..." yang dapat membuat orang lebih percaya terhadap diri mereka sendiri. Jadi, bagaimana solusinya?

Jadi, solusi yang tepat adalah...... mengganti (atau memodifikasi) slogan "Be Yourself!" menjadi :
"Be Yourself! But if you think you're a bad person, then be someone else!"

Agak sedikit panjang untuk diucapkan memang, tapi terdengar lebih keren dan berbobot, bukan?
Yeah, so be yourself if only you're a good person!

No comments: